Minggu, 24 Maret 2024

Mulai Dari Diri Modul 1.1 Refleksi Filsofis Pendidikan Nasional_Ki Hajar Dewantara

 

REFLEKSI KRITIS PEMIKIRAN KIHAJAR DEWANTARA

Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara (KHD) telah memberikan gambaran secara menyeluruh dan detail dengan menuangkan  pemikiran tentang Filosofi Pendidikan. Berdasarkan  Filosofi  Pemikiran Bapak Pendidikan KHD Dapat diartikan  pendidikan sebagai tempat untuk menyemaikan benih-benih kebudayaan dalam masyarakat, hal ini akan menjadi sarana untuk menyadarkan Guru sebagai  pendidik bahwa untuk mewujudkan insan  generasi penerus bangsa yang mempunyai adab dan etika yang baik serta mempunya kualitas pemahaman yang baik secara keilmuan maupun sosial kultural buadaya, maka  diperlukan pendidikan sebagai kunci utamanya. Pendidikan menjadi tempat yang sangat baik sebagai  ruang berlatih, sebagai sarana tumbuh kembangnyaa nilai-nilai yang melakat pada kemanusiaan yang akan diwariskan kepada generasi selanjutya. perumpaannya adalah pendidikan layaknya sebuah kekuatan yang sangat besar, sebuah energi yang dapat memberikan ledakan besar yang mampu membawa perubahan besar dalam sebuah peradaban.

Menurut Pandangan Kihajar Dewantara  pendidikan sebagai tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. sehingga dibutuhkan kerjasama yang baik  untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Dari pemikiran KHD kita dapat mengambil perumpamaan bahwa anak seperti bibit tumbuhan, tugas kita menyemaikan, menanam, merawat dan menjaga tumbuh kembangnya, hasil dari bibit tersebut dapat berbuah baik atau tidak tergantung cara kita menyemaikan, menanam, merawat dan menjaganya. Artinya baik buruknya tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa kunci utamanya ada pada kita, guru, orang tua dan masyarakat. Terkadang kita  langsung menjustifikasi anak tatkala si anak melakukan kesalahan tanpa kita tahu terlebih dahulu latar belakang anak, bagaimana kehidupan keluarganya dan bagaimana keadaan lingkungan masyarakatnya.

Sebagai pendidik terkadang juga kita berprilaku tidak sesuai dengan Kodrat kita sebagai pendidik, kita dikenal sebagai GURU yang dapat dimaknai Guguhan dan Tiruan, artinya apa saja yang dilakukan oleh seorang guru akan menjadi pusat perhatian bagi anak didiknya,  kita akan memberikan contoh dan menjadi contoh bagi anak didik kita, sesuai dengan Filosofi dari KHD Ing ngarso Sungtulodo artinya didepan memberikan contoh, selanjutnya seorang guru juga seharusnya menjadi motivator bagi anak didiknya, selayaknya seorang guru akan memberikan suport positif bagi anak didiknya bukan menjustifikasi atau menjatuhkan tatkala anak didik melakukan kesalahan, sesuai dengan Filosofi KHD Ing Madya Mangun Karso artinya ditengah memberikan dorongan, selain itu juga sebagai seorang guru hendaknya kita memberikan dukungan postif pada setiap kretaivitas, inovasi dan apa yang dicita-citakan anak didik kita, sesuai dengan Filosifi KHD Tut Wuri handayani Artinya dibelakang memberikan dukungan.

Oleh karena itu, mari kita merenung sejenak, apakah selama ini yang kita lakukan sebagai seorang guru telah mencerminkan diri sebagai guru sesuai dengan Filosofi KHD, jika belum maka mulai saat ini mari kita berprilaku dan bertindak sesuai dengan kodrat kita sebagai guru, menjadi guru bukan suatu pilhan namun menjadi guru adalah tugas mulia yang mempunyai tanggung jawab terhadap keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika akhlak dan prilaku Generasi muda penerus bangsa tidak baik, maka yang patut dipersalahkan adalah kita sebagai guru karena tidak mampu untuk mengemban tugas kita sebagai guru yang baik

salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar