REFLEKSI KRITIS PEMIKIRAN KIHAJAR DEWANTARA
Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara (KHD) telah memberikan gambaran secara menyeluruh dan detail dengan menuangkan pemikiran tentang Filosofi Pendidikan. Berdasarkan Filosofi Pemikiran Bapak Pendidikan KHD Dapat diartikan pendidikan sebagai tempat untuk menyemaikan benih-benih kebudayaan dalam masyarakat, hal ini akan menjadi sarana untuk menyadarkan Guru sebagai pendidik bahwa untuk mewujudkan insan generasi penerus bangsa yang mempunyai adab dan etika yang baik serta mempunya kualitas pemahaman yang baik secara keilmuan maupun sosial kultural buadaya, maka diperlukan pendidikan sebagai kunci utamanya. Pendidikan menjadi tempat yang sangat baik sebagai ruang berlatih, sebagai sarana tumbuh kembangnyaa nilai-nilai yang melakat pada kemanusiaan yang akan diwariskan kepada generasi selanjutya. perumpaannya adalah pendidikan layaknya sebuah kekuatan yang sangat besar, sebuah energi yang dapat memberikan ledakan besar yang mampu membawa perubahan besar dalam sebuah peradaban.
Menurut Pandangan Kihajar Dewantara pendidikan sebagai tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
sehingga dibutuhkan kerjasama yang baik untuk mewujudkan pendidikan
yang berkualitas. Dari pemikiran KHD kita dapat mengambil perumpamaan
bahwa anak seperti bibit tumbuhan, tugas kita menyemaikan, menanam,
merawat dan menjaga tumbuh kembangnya, hasil dari bibit tersebut dapat
berbuah baik atau tidak tergantung cara kita menyemaikan, menanam,
merawat dan menjaganya. Artinya baik buruknya tumbuh kembang anak
sebagai generasi penerus bangsa kunci utamanya ada pada kita, guru,
orang tua dan masyarakat. Terkadang kita langsung menjustifikasi anak
tatkala si anak melakukan kesalahan tanpa kita tahu terlebih dahulu
latar belakang anak, bagaimana kehidupan keluarganya dan bagaimana
keadaan lingkungan masyarakatnya.
Oleh karena itu, mari kita merenung sejenak, apakah selama ini yang kita lakukan sebagai seorang guru telah mencerminkan diri sebagai guru sesuai dengan Filosofi KHD, jika belum maka mulai saat ini mari kita berprilaku dan bertindak sesuai dengan kodrat kita sebagai guru, menjadi guru bukan suatu pilhan namun menjadi guru adalah tugas mulia yang mempunyai tanggung jawab terhadap keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika akhlak dan prilaku Generasi muda penerus bangsa tidak baik, maka yang patut dipersalahkan adalah kita sebagai guru karena tidak mampu untuk mengemban tugas kita sebagai guru yang baik
salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar